Kamis, 10 Maret 2011

KANBAN: TINJAUAN TERAPAN

KANBAN: TINJAUAN TERAPAN



oleh Muhamad Shiroth


Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Depok, 1998


 


Latar Belakang


Toyota telah mencapai popularitasnya di manufaktur dunia setelah menggunakan sistem just in time (JIT). Untuk membuat sistem ini berjalan dengan baik, proses lanjutan harus mengikuti proses sebelumnya dalam mempersiapkan bagian dan material pada saatnya. Sistem kanban dibuat untuk mengatasi kesulitan ini, untuk mengindikasikan proses mana yang membutuhkan apa dan memungkinkan berbagai proses untuk dapat berkomunikasi secara efisien. Perencanaan produksi perusahaan hanya diberikan kepada baris perakitan akhir. Ketika mencapai proses sebelumnya untuk mengambil parts dan material, sistem ini menciptakan rantai komunikasi dengan proses sebelumnya, dan setiap proses secara otomatis mengetahui berapa dan kapan memproduksi parts dan material yang ditugaskan untuk diproduksi.


Sistem kanban mempunyai tujuan sederhana untuk dicapai: eliminasi berbagai jenis waste yang merugikan perusahaan melalui peningkatan aktivitas. Pemikiran dibalik itu adalah pengurangan biaya sehingga akan meningkatkan keuntungan. Pengurangan biaya dan peningkatan produktivitas dicapai melalui pengeliminasian berbagai waste seperti persediaan dan tenaga kerja yang berlebihan. Pengeliminasian ini secara langsung menjadi obat bagi pengeliminasian overproduksi. Empat jenis waste dapat ditemukan dalam operasi manufaktur produksi:


  1. Sumber daya produksi yang berlebihan
  2. Overproduksi
  3. Persediaan yang berlebihan
  4. Investasi modal yang tidak perlu


Pertama, waste dalam lapangan kerja manufaktur yang utama adalah adanya sumber daya produksi yang berlebihan , yaitu: tenaga kerja, fasilitas, dan persediaan yang berlebihan. Ketika elemen-elemen ini terjadi dalam jumlah lebih dari yang diperlukan, baik itu orang, peralatan, material, atau produk, hal-hal itu hanya akan meningkatkan biaya dan tidak mempunyai nilai. Contohnya: mempunyai tenaga kerja yang berlebihan akan mengarah ke biaya personil yang berlebihan, mempunyai fasilitas yang berlebihan maka biaya depresiasi yang berlebihan, dan mempunyai persediaan yang berlebihan mengarah ke beban bunga yang berlebihan.


Selanjutnya, sumber daya produksi yang berlebihan menciptakan waste sekunder yaitu overproduksi, sebagai jenis waste terburuk. Overproduksi akan terus terjadi ketika operasi yang penting harus dihentikan. Ini menciptakan jenis waste yang ketiga dalam manufaktur yaitu persediaan yang berlebihan. Persediaan ekstra membutuhkan lebih banyak tenaga kerja, peralatan, dan lantai untuk mengangkut dan menyimpan persediaan. Pekerjaan ekstra ini selanjutnya membuat overprodulsai menjadi tidak terlihat/invisible.


Dengan adanya sumber daya, overproduksi, dan persediaan yang berlebihan sepanjang waktu, penampakan akan tipe keempat dari waste akan muncul. Tipe keempat ini adalah investasi modal yang tidak perlu, termasuk:


  1. Membangun gudang untuk menyimpan persediaan ekstra
  2. Menyewa pekerja ekstra untuk mengangkut persediaan ke gudang baru
  3. Membeli pengangkut untuk setiap pengangkutan
  4. Menyewa petugas pengawas persediaan untuk bekerja di gudang yang baru
  5. Menyewa operator untuk memperbaiki persediaan yang rusak
  6. Menetapkan proses untuk memanajemenkan kondisi dan jumlah dari jenis persediaan yang berbeda
  7. menyewa orang untuk melakukan pengendalian persediaan yang terkomputerisasi


Keempat sumber waste tesebut juga akan meningkatkan biaya administrasi, biaya material langsung, biaya buruh langsung atau tidak langsung, dan biaya overhead seperti: depresiasi, listrik, dan sebagainya. Cara mengeliminir hal ini adalah dengan mempelajari bagaimana sistem kanban bekerja.


Apakah kanban itu?


Kanban adalah alat untuk mencapai produksi JIT(just in time). Merupakan sebuah kartu yang biasanya ditaruh pada amplop vinyl rektangular. Dua jenis kanban yanmg biasa digunakan: kanban permintaan (withdrawal kanban) dan kanban pemesanan produksi (production-ordering kanban). Kanban permintaan menspesifikasikan jenis dan jumlah produk di mana proses yang selanjutnya harus meminta dari proses sebelumnya, sedangkan kanban pemesanan produksi menspesifikasikan jenis dan jumlah produk dari proses sebelumnya ynag harus diproduksi. Kanban pemesanan-produksi sering juga disebut Kanban dalam-proses atau hanya kanban produksi.


Jenis kanban yang lain juga ada. Untuk membuat permintaan dari vendor/penyalur, digunakan kanban penyalur (supplier kanban). Kanban penyalur berisi petunjuk permintaan penyalur subkontrak mana yang akan mengantarkan suku cadang.


Selanjutnya, untuk menspesifikasikan lot produksi dalam diecasting, punchpress, atau forging process, sebuah sinyal kanban dipergunakan. Ada dua jenis sinyal kanban,yaitu: kanban triangular dan kanban kanban penuntutan-material. Kanban triangular dibuat dari bahan logam dan lumayan berat, sedang kanban penuntutan-material menspesifikasikan titik pemesanan-kembali dari kebutuhan material.


Aturan Kanban


Untuk merealisasikan maksud JIT dari kanban, aturan-aturan berikut harus diikuti:


  1. Proses lanjutan harus menarik produk yang diperlukan dari proses sebelumnya dalam jumlah yang diperlukan pada waktu diperlukan.


Keberhasilan penerapan aturan ini bergantung pada penjaminan pekerja bahwa sistem ini berguna dan mudah dijalankan. Aturan ini akan mungkin ditemui dengan banyak hambatan karena membutuhkan perubahan lengkap dari sistem produksi sebelumnya.


Subaturan yang menjadi bagian dari aturan ini adalah:


    • Setiap penarikan tanpa melalui kanban harus dilarang
    • Setiap penarikan yang lenih besar dari jumlah kanban harus dilarang
    • Sebuah kanban harus selalu ditempelkan pada produk fisik.


Penghalusan produksi atau peningkatan produksi harian, adalah kondisi yang diperlukan untuk suatu penarikan dan produksi lot-kecil dari proses yang berkelanjutan, dan yang terpenting adalah menerapkan aturan 1. Penghalusan produksi, contohnya: hanya jika sistem kanban diterpakan untuk menarik parts dari perusahaan subkontrak luar, maka kanban merupakan senjata yang sangat berbahaya dan kegunaan aslinya akan hilang. Subkontraktor membutuhkan persediaan, peralatan, dan tenaga manusia dalam jumlah besar untuk merespon permintaan yang berfluktuasi dari pemanufaktur.


Bagaimanapun, bahkan jika aturan 1 diterapkan, produksi JIT tidak dapat dengan mudah dicapai karena sistem kanban semata-mata hanyalah alat dispatching untuk kegiatan produksi aktual setiap hari pada setiap proses. Sebelum memasuki fase dispatching pekerjaan dengan kanban, perencanaan keseluruhan dari seluruh pabrik harus dibuat terlebih dahulu.


  1. Proses sebelumnya harus memproduksi produknya dalam jumlah yang ditarik oleh proses selanjutnya


Ketika aturan kanban 1 dan 2 diamati, semua proses produksi dikombinasikan sehingga menjadi semacam baris pengangkutan. Penyeimbangan dari waktu produksi pada kesemua proses akan dipelihara dengan mengamati secara ketat kedua aturan ini. Jika masalah timbul pada proses manapun, keseluruhan proses mungkin berhenti, tetapi keseimbangan di antara proses tetap dijaga. Maka dari itu, sistem produksi Toyota adalah struktur yang merealisasikan suatu baris pengangkutan yang ideal dan kanban sebagai sarana yang menghubungkan semua proses. Sebagai hasilnya, persediaan yang disimpan oleh setiap proses sebelumnya akan terminimisasi.


Subaturan untuk aturan kedua adalah:


    • Produksi lebih besar dari jumlah pada lembar kanban harus dilarang
    • Ketika berbagai bagian parts akan diproduksi pada proses sebelumnya, produksinya harus mengikuti urutan asli di mana setiap jenis kanban telah diantarkan
  1. Produk yang rusak jangan pernah dikumpulkan ke proses selanjutnya


Sistem kanban itu akan hancur dengan sendirinya kecuali aturan ketiga dipatuhi. Jika beberapa bagian rusak ditemui, maka proses selanjutnya dengan sendirinya membuat baris berhenti karena tidak ada unit ekstra dari persediaan dan mengirim bagian yang rusak ke proses sebelumnya. Baris pemberhentian seperti ini dari proses selanjutnya adalah sangat jelas dan terlihat oleh setiap orang. Juga, operasi yang rusak harus dieliminasi untuk menjamin penarikan ritmik dari proses sebelumnya. Standardisasi dari pekerjaan, maka dari itu, salah satu dari syarat mutalk sistem kanban.





  1. Jumlah kanban harus diminimisasi


Karena jumlah kanban mencerminkan persediaan maksimum dari part, maka harus diusahakan sekecil mungkin. Jumlah total dari setiap kanban diusahakan tetap. Maka dari itu, ketika permintaan rata-rata harian telah meningkat, lead time harus dikurangi. Ini membutuhkan penurunan waktu siklus dari operasi standar rutin dengan penyesuaian perubahan alokasi pekerja.


  1. Kanban harus digunakan untuk mengadaptasi fluktuasi permintaan yang kecil


Pemasangan produksi secara baik dengan kanban mengacu kepada sifat yang paling menarik dari sistem kanban: Kemampuan adaptasi pada perubahan permintaan yang mendadak atau produksi darurat. Perusahaan yang tidak menggunakan sistem kanban akan kekurangan wahana untuk bertindak atas hal itu, perubahan permintaan yang tidak diperkirakan. Sistem pengendalian terpusat biasa menentukan jadual produksi dan mengeluarkan proses produksi simultan; maka dari itu, perubahan permintaan yang mendadak akan membutuhkan sedikitnya tujuh sampai sepuluh hari interval sebelum jadual dapat diperbaharui dan dikeluarkan ke pabrik,interval waktu bagi komputer untuk mengcompile dan mengkalkulasi data terbaru. Sebagai hasilnya, berbagai produksi akan menghadapi pemutusan dari waktu ke waktu, menumbuk perubahan kebutuhan produksi; Masalah ini akan membentuk proses yang produksi yang kurang halus.


Perusahaan yang menggunakan sistem kanban, di lain pihak, tidak mengeluarkan produksi rinci secara simultan ke proses sebelumnya selama sebulan.; setiap proses hanya bisa mengetahui apa yang diproduksi ketika kanban pemesanan-produksi dilepaskan dari kontainer pada penyimpanannya. Hanya baris akhir perakitan yang menerima jadual rangkaian untuk produksi harian dan jadual ini ditampilkan pada komputer yang menspesifikasikan tiap unit yang akan dirakit berikutnya. Sebagai hasilnya, meskipun perencaan bulanan yang ditentukan sebelumnya meminta pembuatan enam unit A dan empat unit B sehari, perbandingan ini dapat di balik pada akhir hari.


Fungsi Kanban


Fungsi kanban dapat dijabarkan sebagai berikut:


  1. Merangsang timbulnya inisiatif tenaga kerja di lapangan
  2. Sebagai alat pengendali informasi
  3. Mengendalikan persediaan
  4. Menambah rasa memiliki di antara pekerja
  5. Menyederhanakan mekanisme manajemen kerja
  6. Memungkin manajemen kerja secara visual di lapangan


Model Kanban


Formula Jumlah Kanban:


(Jumlah Kanban) =
(permintaan rata-rata selama lead time) + (safety stock)
(kapasitas kontainer)

Contoh "kartu" Kanban


Warna sesuai dengan identifikasi pekerjaan
No.Pesanan Produksi::
Nama Perusahaan:
Nama Pabrik:
Warna sesuai dengan identifikasi pekerjaan

Nomor Part:


Deskripsi:

Lokasi berikutnya:
Jenis Paket:
Kuantitas per pak:




Referensi


Kanban Applications in Toyota, http://www.ug.bcc.bilkent.edu.tr/~niyazi/toyot.html, Internet, 1998
Ogawa, Eiji,
Manajemen Produksi Modern, Pengalaman Jepang, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas indonesia, 1986.Taylor, Bernard W, Roberta S Russel, Production and Operations Management, New Jersey: Prentice-Hall, 1995

Tidak ada komentar:

Posting Komentar