Kamis, 20 Januari 2011

DATA WAKTU GERAKAN


Data Waktu Gerakan



1. Tujuan Instruksional Khusus

Diharapkan mahasiswa dapat memahami untuk Konsep Data Waktu Gerakan
Pengukuran waktu yang terkait dengan Faktor Kerja, Pengukuran Waktu Metoda dan Pengukuran Gerakan Dasar serta kegunaan Data Waktu Gerakan

2. Daftar Materi Pembahasan

2.1. Konsep Data Waktu Gerakan
2.2. Pengukuran Faktor Kerja
2.3. Pengukuran Waktu Metoda
2.4. Kegunaan Data Waktu Gerakan

3. Pembahasan

2.1. Konsep Data Waktu Gerakan


Dengan Pengukuran Waktu Jam Henti, Sampling Kerja (Work Sampling) atau cara-cara lain untuk menentukan waktu baku, penyelidikannya harus dilakukan secara menyeluruh terus-menerus. Dengan Jam Henti misalnya, berpuluh-puluh bahkan mungkin lebih pengamatan harus dilakukan terhadap pekerjaan yang diselidiki. Begitu pula dengan sampling kerja, pengamatan acak (random) sesaat-sesaat harus dilakukan beratus sampai beribu kali untuk mendapatkan hasil yang teliti.
Sehingga untuk menentukan waktu baku secara demikian membutuhkan waktu yang lama. Satu hal lain yang juga penting adalah bahwa pengamatan hanya dapat dilakukan setelah suatu pekerjaan berjalan, sehingga penentuan waktu bakunyapun baru diperoleh setelah kegiatan berlangsung beberapa lama. Hal ini jelas kurang membantu pimpinan perusahaan atau pabrik dalam merencana kegiatan produksi sebelumnya.
Suatu cara lain yang cukup teliti adalah dengan menggunakan kamera film untuk pengamatan. Sudah dapat diduga biayanya akan sangat tinggi bila perekaman dilakukan untuk setiap pekerjaan dipabrik.
Bersama dengan dihadapinya kenyataan-kenyataan ini, para ahli melihat bahwa sebenarnya terdapat bagian-bagian dari suatu pekerjaan yang sama dengan bagian-bagian dipekerjaan lain. Bahkan dalam sebuah pabrik, seringkali kesamaan bagian-bagian pekerjaan ini terdapat. Hal ini mula-mula terlihat pada pekerjaan-pekerjaan pemotongan logam. Misalnya hampir selalu terdapat pekerjaan mengangkat benda kerja dari tempatnya dan memasangnya pada kedudukan baru dimesin. Ternyata kondisi benda kerja yang sama (seperti berat dan bentuk) waktu penyelesaiannya dapat dikatakan untuk setiap macam pekerjaan pemotongan.
Keadaan ini membawa mereka pada suatu penelitian lebih jauh tentang penentuan waktu baku. Dikembangkanlah waktu baku untuk bagian-bagian pekerjaan dari suatu pekerjaan yang kiranya terdapat pula pada banyak pekerjaan lain. Sehingga untuk suatu pekerjaan, bila bagian-bagian pekerjaan yang harus dijalankan telah diketahui, maka waktu baku sudah dapat ditentukan, yaitu dengan mensintesa waktu-waktu baku dari bagian-bagiannya itu yang telah tersedia pada tabel-tabel.
Walaupun manfaat dari Data Waktu Baku ini dengan cepat dirasakan, namun masih dijumpai adanya kekurangan. Hal ini sehubungan dengan kemungkinan lingkupan pekerjaan yang dapat menggunakan tabel data waktu baku yang telah dibuat. Data Baku untuk pekerjaan-pekerjaan pemotongan logam, misalnya umumnya tidak dapat dipakai untuk pekerjaan-pekerjaan dipabrik kimia. Lebih jelas lagi terlihat bahwa data baku pekerjaan-pekerjaan pabrik tidak dapat diterapkan untuk pekerjaan-pekerjaan kantor. Jadi data waktu yang dibuat untuk suatu kelompok pekerjaan hanya berlaku untuk kelompok itu sendiri. Maka para ahlipun berusaha untuk mendapatkan data waktu baku pekerjaan yang dapat berlaku lebih umum. Hal ini kemudian dilakukan dengan memperhatikan elemen-elemen gerakan sebagai perincian dari suatu pekerjaan. Jadi bukan lagi bagian pekerjaan memindahkan benda kerja ke mesin yang dilihat, tetapi elemen-elemen gerakan apa yang menjalankannya.
Yang dimaksud dengan elemen-elemen gerakan disini adalah serupa dengan yang dimaksud oleh Gilbreth dan istrinya mengenai therblig-therblig, memang, dari therblig-therblig inilah timbul gagasan mengurai suatu pekerjaan atas elemen-elemennya walaupun elemen-elemen gerakan disini tidak selalu sama dengan yang dikemukakan Gillbreth. Cara ini dikenal sebagai penentuan waktu baku dengan Data Waktu Gerakan.
Disamping dengan penyelidikan macromotion, data-data baku setiap elemen gerakan diperoleh juga dari pengamatan-pengamatan dengan jam henti seperti yang dikembangkan oleh Taylor. Karenanya Data Waktu Gerakan sebenarnya merupakan perkembangan dari perpaduan antara penemuan-penemuan Taylor dan Gilbreth.
Berbagai cara pembagian suatu pekerjaan atas elemen-elemen gerakan telah melahirkan beberapa metoda penentuan waktu baku secara sintesis. Terdapat diantaranya
  • Analisa Waktu Gerakan (Motion Time Analysis),
  • Waktu Gerakan Baku (Motion Time Standards),
  • Waktu Gerakan Dimensi (Dimension Motion Time),
  • Faktor Kerja (Work Factors),
  • Pengukuran Waktu Metoda (Motion Time Measurement), dan
  • Pengukuran Waktu Gerakan Dasar (Basic Motion Time).
Yang akan dibahas disini adalah cara-cara yang paling banyak dipakai yaitu dua cara yang disebut yakni : Faktor Kerja (Work Factors), dan Pengukuran Waktu Metoda (Motion Time Measurement),
Dengan demikian, untuk pekerjaan apapun di pabrik atau tempat kerja lain, kita dapat menentukan waktu bakunya dengan terlebih dahulu mengurai pekerjaan tersebut atas elemen-elemen gerakannya, dan mensintesakan waktu-waktu elemen tersebut.

2.2. Pengukuran Faktor Kerja
Pada faktor kerja, suatu pekerjaan dibagi atas elemen-elemen gerak menjangkau (Reach), Membawa (Move), Pegang (Grasp), Mengarahkan sementara (Preposition), Merakit (Assemble), Lepas Rakit (Diaassamble), memakai (Use), Melepas (Release), dan Proses Mental (Mental Proses), sesuai dengan pekerjaan yang bersangkutan.
Dalam menentukan waktu penyelesaian, yang diperhatikan adalah bagian badan yang menggerakannya. Umumnya bagian badan yang bergerak adalah jari atau telapak tangan, putaran lengan, lengan, badan atas telapak kaki, dan kaki. Selain itu diperhatikan pula faktor-faktor lain yang mempengaruhi lamanya waktu gerakan yaitu jarak, berat atau hambatan, keadaan perhentian, pengarahan, kehati-hatian gerakan dan perubahan arah gerakan, yang semuanya ini disebut sebagai faktor-faktor kerja.




A. Variabel dan Faktor Kerja


Ada empat variabel yang diperhitungkan disini, yaitu anggota badan yang digerakkan, jarak yang ditempuhnya, berat atau tahanan yang menghambat dan kontrol manual ( manual control ) yang diperlukan.

a. Anggota Badan

Dalam faktor kerja diperhatikan enam anggota badan berikut :

- Jari atau Telapak Tangan (F atau H)
Walaupun jari dan telapak tangan merupakan bagian-bagian badan yang tidak sama, penyelidikan faktor kerja menunjukkan bahwa perbedaan waktu diantaranya sangat kecil dan dapat diabaikan sehingga dapat dianggap sama.
Yang dimasud dengan gerakan-gerakan jari dan telapak tangan adalah gerakan bagian-bagian badan ini baik maupun telapak tangan yang bersumbu pada pergelangan tangan.
- Putaran Lengan (FS)
Yang dimaksud disini adalah bila lengan bagian bawah berputar pada sumbunya sementara siku tertekuk. Selain itu bila seluruh tangan berputar pada sumbunya dengan berpangkal pada bahu dan siku tidak tertekuk, termasuk dalam gerakan ini. Begitu pula kombinasi antara keduannya.
- Lengan (A)
Gerakan lengan terjadi bila lengan bawah begerak dengan sumbu siku, seluruh lengan bergerak dengan sumbu bahu atau kombinasi keduanya.
- Badan Atas (T)
Gerakan badan atas dapat berupa gerakan kedepan, kebelakang, kesamping ataupun berputar.
- Telapak Kaki (FT)
Bila telapak kaki bergerak mengerjakan sesuatu, seperti ketika menginjak pedal gas kendaraan, maka gerakannya disebut gerakan telapak kaki.
- Kaki (L)
Yang dimaksud dengan gerakan kaki adalah gerakan seluruh bagian kaki.

b. Jarak (D)

Yang dimasud dengan jarak adalah jarak lurus antara titik dimulainya gerakan sampai titik berhentinya.

c. Berat atau Tahanan (W)

Dua gaya yang harus diperhatikan adalah tahanan yang harus diatasi dan berat benda yang dipindahkan, Tahanan terjadi, misalnya pada pekerjaan mendorong sebuah kotak pada sebuah meja, atau menekan sebuah pegas. Penyelidikan faktor kerja menunjukkan bahwa berat atau tahanan, untuk sekelompok berat tertentu tidak mempunyai perbedaan yang berarti dari lainnya sehingga perbedaan ini dapat diabaikan. Karenanya pengaruh faktor ini pada waktu gerakan dibagi dalam beberapa kelompok berat.

d. Kontrol Manual

Kontrol manual suatu gerakan mempengaruhi lamanya gerakan. Semakin besar kontrol diperlukan, semakin lama waktu yang dibutuhkannya. Besar kecilnya kontrol ditentukan oleh berapa banyak diantara empat faktor dibawah ini yang tersangkut dalam suatu gerakan:
1. Keadaan Perhentian Yang Pasti (Definite Stop)
2. Pengarahan (Steering)
3. Kehati-hatian (Precaution)
4. Perubahan Arah Gerak (Change Direction).

Keempat hal ini, beserta berat atau tahanan, dan jarak disebut sebagai faktor-faktor kerja. Berikut ini adalah keterangan dari semua faktor-faktor kerja, kecuali berat dan tahanan yang sudah diterangkan diatas.

1. Perhentian Yang Pasti (D)
Bila letak perhentian suatu gerakan merupakan tempat yang pasti maka perhentian ini disebut Perhentian Pasti. Umumnya gerakan Jangkau yang mendahului gerakan pegang atau angkut yang mendahului gerakan Pegang atau Angkat yang mendahului gerakan Rakit harus berhenti pada suatu tempat yang pasti.
2. Pengarahan (S)
Bila suatu gerakan memerlukan pengarahan, faktor kerja yang tersangkut adalah pengarahan. Seringkali faktor ini terjadi bersama Perhentian Pasti dimana untuk suatu gerakan Rakit juga diperlukan faktor Pengarahan.
3. Kehati-hatian (P)
Gerakan yang pengerjaannya memerlukan kehati-hatian, misalnya untuk menghindari kecelakaan atau kontrol lain, mengandung faktor kehati-hatian didalamnya.
4. Perubahan Arah Gerak (U)
Perubahan arah gerakan adalah faktor yang tersangkut bila dalam suatu gerakan terjadi perubahan arah yang cukup tajam.

B. Waktu Gerak Menurut Cara Faktor Kerja Dan Cara Menggunakan Tabel
Waktu gerakan menurut Faktor Kerja dicantumkan dalam tabel-tabel Waktu Gerakan Faktor Kerja. Pada suatu gerakan dengan tiada satu faktor kerja pun yang tersangkut disebut gerakan dasar. Jika ada maka semakin banyak faktor kerja yang tersangkut, semakin lama waktu yang dibutuhkannya. Harga-harga yang dicantumkan dalam tabel-tabel tersebut belum memasukkan kelonggaran untuk kelelahan, kebutuhan-kebutuhan pribadi, dan kelambatan yang tak dapat dihindarkan.
Tabel Waktu Gerakan Faktor Kerja mencantumkan waktu-waktu gerak menurut anggota badan yang menggerakannya. pada bagian paling kiri setiap tabel terdapat kolom jarak, yaitu jarak yang ditempuh setiap gerakan. Kolom sebelahnya adalah waktu untuk gerakan tersebut bila gerakannya merupakan gerak dasar. Kolom--kolom berikutnya dibawah “Kepala-kepala” 1, 2, 3, dan 4 masing-masing mencantumkan waktu gerak yang mengandung 1, 2, 3, dan 4 faktor kerja.
Faktor-faktor kerja yang tersangkut tidak diperhatikan macamnya, melainkan banyaknya. Jadi bukan faktor kerja yang mana yang berpengaruh, tetapi berapa faktor kerja yang tersangkut di dalamnya.
Dibaris paling bawah untuk setiap kolom dicantumkan berat atau tahanan yang menghambat gerakan untuk pria dan wanita. Berat yang ditulis untuk suatu kolom merupakan batas tertinggi berat yang menunjukkan berapa faktor kerja yang tersangkut karena adanya faktor ini (batas bawahnya ditulis pada kolom sebelumnya.). Tabel-tabel lampiran menunjukkan hal ini.

Beberapa Contoh Notasi Untuk Gerakan
Notasi umum untuk setiap gerakan Pengukuran Waktu Faktor Kerja adalah :
a b c
dimana
a : adalah notasi untuk anggota badan yang bergerak
b : adalah jarak yang ditempuh
c : menyatakan banyaknya faktor kerja yang tersangkut dalam gerakan.
Waktu-waktu gerak yang dicantumkan pada Tabel Waktu Gerakan Faktor Kerja bersatuan TU atau Time Unit yang berarti Satuan Pengukuran Waktu. Besarnya 1 TU sama dengan 0,006 detik atau sama dengan 0,0001menit atau sama dengan 0,00000167 jam.

Berikut ini adalah beberapa buah contoh:
- Menjangkau sebuah benda yang terletak ditengah
meja, sejauh 10 inci A 10 D : 0.0061 menit
- Membawa benda seberat 5 lb.
sejauh 12 inci A 12 WD : 0,0085 menit

2.3. Pengukuran Waktu Metoda

Pengukuran waktu metoda membagi gerakan-gerakan kerja atas elemen-elemen gerakan Menjangkau, Mengangkut, Memutar, Memegang, Posisi, Melepas, Lepas Rakit, Gerakan Mata (Eye Movements) dan beberapa gerakan anggota badan lain.
Waktu untuk setiap elemen gerak ini ditentukan menurut beberapa kondisi yang disebut dengan “kelas-kelas”. Kelas-kelas ini dapat menyangkut keadaan-keadaan perhentian, keadaan obyek yang disentuh atau dibawa, sulit mudahnya menangani obyek atau kondisi-kondisi dijelaskan dibawah ini.




Gerakan-gerakan Dasar Pada Pengukuran Waktu Metoda :


- Menjangkau ( R )
Menjangkau adalah gerakan dasar yang digunakan bila maksud utama gerakan adalah untuk memindahkan tangan atau jari ke suatu tempat tujuan. Waktu yang dibutuhkan berubah-ubah tergantung pada keadaan tujuan, panjang gerakan dan jenis menjangkau.

Ada lima kelas menjangkau yaitu :
Menjangkau Kelas A : Adalah gerakan menjangkau kearah suatu tempat yang pasti, atau kesuatu obyek ditangan lain.
Menjangkau Kelas B : Adalah gerakan menjangkau kearah suatu sasaran yang tempatnya berada pada jarak “kira-kira” tapi tertentu dan diketahui.
Menjangkau Kelas C : Adalah gerakan menjangkau kearah suatu obyek yang tercampur aduk dengan banyak obyek lain.
Menjangkau Kelas D : Adalah gerakan menjangkau kearah suatu obyek yang sangat kecil sehingga diperlukan suatu pegangan (grasping) yang teliti.
Menjangkau Kelas E : Adalah gerakan menjangkau kearah suatu sasaran yang tempatnya tidak pasti (indefinite location).

- Mengangkut (M)
Mengangkut adalah gerakan dasar yang dikerjakan bila maksud utamanya adalah untuk membawa suatu obyek kesuatu sasaran.
Ada tiga kelas mengangkut, yaitu :
Mengangkut Kelas A : Adalah bila gerakan mengangkut merupakan pemindahan obyek dari suatu tangan ketangan lain, atau berhenti karena suatu penahan.
Mengangkut Kelas B : adalah bila gerakan mengangkut merupakan pemindahan obyek kesuatu sasaran yang terletak tidak pasti.
Mengangkut Kelas C : adalah bila gerakan mengangkut merupakan pemindahan obyek kesuatu sasaran yang letaknya pasti.

Waktu Yang dibutuhkan oleh gerak angkut dipengaruhi oleh keadaan sasaran, jarak yang ditempuh, jenis angkut, dan berat obyek yang dipindahkan. Pengaruh berat pada waktu gerak (terjadi bil berat lebih besar dari 21/2 lbs) ditambahkan pada waktu yang diperoleh dari tabel.

- Memutar (T)
Memutar adalah gerakan yang dilakukan untuk memutarkan tangan baik dalam keadaan kosong maupun berbeban. Waktunya tergantung pada besarnya derajat pemutaran dan beratnya.
- Memegang (G)
Memegang adalah elemen dasar yang digerakkan dengan maksud utama untuk mengusai sebuah atau beberapa obyek baik dengan jari maupun dengan tangan untuk memungkinkan melakukan dasar berikutnya. Diantara hal-hal yang mempengaruhi lamanya gerak ini adalah mudah sulitnya dipegang, bercampur tidaknya obyek dengan obyek lainnya, bentuk obyek dan lain-lain.
- Melepas (RL)
Melepas adalah gerakan dasar melepas penguasaan atas suatu obyek dengan jari atau tangan. Biasanya Lepas tidak membutuhkan waktu untuk melakukannya, kecuali bila gerakannya terpisah dari gerak lainnya.
- Lepas Rakit (D)
Lepas Rakit adalah gerakan dasar untuk memisahkan suatu obyek dari obyek lainnya, dua hal yang mempengaruhinya adalah mudah sulitnya dipisahkkan serta mudah sulitnya dipegang.
- Gerakan Mata (E)
Umumnya Gerakan Mata tidak mempengaruhi waktu gerakan, kecuali bila gerakan diarahkan oleh mata.

Gerakan Gerakan Badan Lainnya :
Yang dimaksud pada bagian-bagian badan lainnya adalah kaki, telapak kaki, serta bagian-bagian lain seperti lutut, pinggang dan lain-lain.

Notasi Untuk Gerakan.
Notasi umum setiap gerak Pengukuran Waktu Metoda adalah a b c
dimana :
a : adalah elemen gerak yang bekerja
b : jarak yang ditempuh
c : kelas dari gerak yang bersangkutan.
Waktu-waktu gerak yang dicantumkan pada tabel-tabel Pengukuran Waktu Metoda bersatuan TMU atau Time Measurement Unit yang berarti Satuan Pengukuran Waktu. Besarnya 1 TMU sama dengan 0,00001 jam atau sama dengan 0,0006 menit.
Berikut ini adalah beberapa buah contoh :
- Menjangkau sebuah benda yang terletak ditempatkan yang pasti
pada jarak 5 inci R 5 A : 6,5 TMU
- Memegang sebuah benda yang
sangat kecil G 1 B : 3,5 TMU


2.4. Kegunaan Data Waktu Gerakan
Sesuai dengan latar belakang perkembangannya, dibandingkan dengan cara- cara lain, data waktu gerakan mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya:
1. Karena setiap elemen gerakan diketahui waktunya (dalam tabel-tabel), maka waktu penyelesaian suatu operasi dapat ditentukan sebelum operasi tersebut dijalankan.
2. Waktu baku untuk setiap operasi dapat ditentukan dalam waktu yang singkat karena hanya menyintesa waktu-waktu dari elemen-elemen gerakannya.
3. Karenanya pula biaya untuk menentukan waktu baku dengan cara ini sangat murah.
Ketiga kelebihan ini dijumpai juga pada cara data waktu baku.
Kelebihan-kelebihan lain dari data waktu gerakan adalah :
4. Untuk mengembangkan metoda yang ada. Disini dievaluasi waktu dari metoda lama dan dikembangkan metoda baru.
5. Untuk membantu perancangan produk (produk design). Bila ternyata kondisi fisik suatu produk (seperti berat, bentuk dan lain-lain) memberi pengaruh buruk terhadap waktu kerja maka dapat diusahakan perbaikannya.
Terlihatlah bahwa waktu yang lama untuk menentukan waktu baku seperti yang terdapat pada pengukuran waktu jam henti dan sampling kerja, biaya yang tinggi seperti pada penyelidikan micromotion, penentuan yang baru dapat dilakukan setelah pekerjaan berjalan sekian lama yang terjadi pada ketiga cara diatas, ataupun pemakaian yang agak terbatas pada sekelompok pekerjaan tertentu seperti yang dijumpai dengan data waktu baku, semuanya tidak dijumpai pada penentuan waktu baku dengan data waktu gerakan.

Buku Acuan :

1. Iftikar Z. Sutalaksana , “ Teknik Tata Cara Kerja “ , ITB , Bandung
2. Barnes R. M, “ Motion and Time Study - Design and Measurement of Work “ , John Wiley & Sons .Inc, New York.
3. Kazarian E. A. “ Work Analisis and Design for Hotel, Restaurants and Institutions “ , Avi Publishing Company, Inc. Westport , Connecticut , Michigan.
4. Eko Nurmianto ,” Ergonomi , Konsep Dasar dan Aplikasinya “, ITSN , Surabaya.
5. Wignjosoebroto Sritomo, “ Ergonomi “ Studi Gerak dan Waktu “ ITSN , Surabaya.
6. Tarwaka, Solichul, Lilik S ,” Ergonomi ” untuk keselamatan, kesehatan kerja dan produktivitas



Rabu, 19 Januari 2011

perang paling menakutkan



Terjadi dari tahun 1948 saat Inggris yang merampas tanah Palestina dari Kesultanan Turki Ottoman memberikannya kepada kaum Yahudi dalam rangka membangun kembali “tanah air” sejak mereka terusir dari wilayah tersebut karena “membangkang” kepada Tuhan sejak ribuan tahun yang lalu. Negara-negara Timur Tengah dengan mayoritas penduduk muslim yang tidak menyetujui hal tersebut langsung mengangkat senjata melawan Israel dalam Perang Arab-Israel 1948. Namun perang ini berakhir dengan kemenangan Israel. Perang kemudian berlangsung kembali pada tahun 1967, dikenal juga dengan Perang Enam Hari. Perang ini disebabkan masih tidak relanya negara Arab menerima Israel.
http://kawanmalaka.files.wordpress.com/2009/01/israel-palestine1.jpg
Perang ini kembali dimenangkan Israel. Meski perang terbuka tidak ada lagi sesudahnya, namun konflik dengan intensitas rendah masih berlangsung hingga saat ini. Pada 13 September 1993 melalui kesepakatan Oslo, Palestina dan Israel sama-sama mengakui kedaulatan masing-masing. Namun faksi Hamas tidak menyetujui keputusan tersebut sehingga terus mendapatkan tekanan dari Israel hingga saat ini. Ratusan ribu orang tewas akibat konflik ini.
Perang Salib

Merupakan perang untuk merebutkan Yerussalem yang meluas menjadi konflik antar agama paling dahsyat sepanjang sejarah, dimulai sejak kaum Kristiani yang direstui Paus atas nama agama Kristen berusaha merebut kembali wilayah Yerussalem dan “Tanah Suci” dari kekuasaan Islam. Perang ini berlangsung selama beberapa periode dari abad ke-9 hingga abad ke-16 Masehi. Perang Salib pertama dilancarkan pada 1095 oleh Paus Urban II.
http://i452.photobucket.com/albums/qq245/fakhri07/RichardLionCrusade.jpg
Perang ini mencuatkan nama Salahudin Al Ayyubi dan Richard “The Lion Heart” sebagai pahlawan di kedua belah pihak. Perang ini sedikit banyak memberikan pengaruh dalam mengantarkan Eropa menuju zaman Renaissance. Hingga saat ini, istilah Perang Salib masih dipakai untuk menunjukkan konflik antar agama yang berlangsung hingga saat ini.
Ekspansi Mongol

Ekspansi Mongol adalah sebuah ekspansi besar bangsa Mongol yang dipimpin oleh Genghis Khan untuk menaklukan wilayah Eurasia pada awal abad ke-13. Dengan membawa pasukan berkuda dalam jumlah besar dan amat terlatih, Genghis Khan berhasil menebar teror di seantari Eurasia selama 1 dasawarsa.
http://rafdyhifdhurrahman.files.wordpress.com/2008/10/mongol-horde.jpg
Genghis Khan berhasil menguasai Tiongkok, mengalahkan Rusia, menghancurkan kekaisaran Persia, mencaplok Polandia dan Hongaria, serta meluluh-lantahkan Baghdad sebagai pusat kekhalifahan Islam pada masa itu. Cara dan tujuan Ekspansi Genghis Khan berbeda dengan kaisar-kaisar sebeumnya. Ia menghancurkan apa saja di depan mata, tanpa pandang bulu. Ia menyerang bukan untuk memerintah, melainkan untuk menjarah, memerkosa, dan menculik gadis-gadis untuk mereka bawa ke negerinya, hal inilah yang membuatnya di takuti di seluruh Eurasia.
Perang Dunia II

Berlangsung dari tanggal 1 September 1939 sampai tanggal 14 Agustus 1945 ditiga benua: Asia, Afrika, dan Eropa. Di Eropa, Adolf Hitler sebagai kanselir Jerman yang berusaha membangkitkan kembali kejayaan Jerman melalui fasisme terlebih dahulu menyerang Polandia. Selanjutnya dengan dibantu oleh Italia dan Uni Soviet, Jerman terus memperluas wilayah pendudukannya.
http://www.joker.si/images/clank/2509_510.jpg
Di Asia, Jepang secara mendadak menyerang pangkalan laut AS di Pearl Harbour pada 7 Desember 1941, menyeret Asia sebagai medan Perang Dunia II. Amerika Serikat yang semula tidak ikut berperang mulai mengangkat senjata melawan blok Axis, bergabung bersama Inggris dan Perancis. Uni Soviet yang tiba-tiba diserang oleh sekutunya sendiri, Jerman melalui Operasi Barbarossa pada 1941 balik memusuhinya dan memulai rangkaian kekalahan Jerman. Perang berakhir pada 14 Agustus 1945 dengan menyerahnya Jepang kepada sekutu setelah dua kotanya, Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom atom oleh Amerika Serikat. Perang ini mengakibatkan 50.000.000 tewas, lahirnya PBB, dan munculnya Uni Soviet dan Amerika Serikat sebagai negara adidaya.

MESIN PENYUSUN BATU BATA

http://images.gizmag.com/hero/tigerstone.jpg
Untuk menghasilkan jalan dari bata yang rapih dan tahan lama membutuhkan ketelitian dan waktu yang cukup., sehingga jika ada mesin yang dapat dapat membantu maka akan baik. Tiger Stone adalah alat yang dapat menjawab keinginan tersebut, perangkat yang menyusun bata dengan seketika dan rapih, membuat jalan yang instan dan cepat. Mesin ini dapat menyusun jalan bata dengan jarak hingga 400 meter.
Tiger Stone memiliki lebar maksimum seluas enam meter hal ini bahkan memungkinkan untuk membuat jalur sepeda yang ukurannya tidak terlalu lebar. Peletakan batu dalam mesin akan dilakukan secara manual dimana rak yang ergonomis yang berada di belakang menampung batu bata yang akan diatur dimana batu-batu melalui loader-mini yang ada di bawah mesin tersebut, Batu-bata tersebut secara otomatis akan terkait dengan jalur yang ada pada mesin tersebut.
Jalan dengan bata sebagai dasar telah ada sejak jaman dahulu dan semakin mengalami perubahan dan perkembangan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing. Batu bata mudah untuk cetak dan juga, dapat bertahan dalam waktu yang sangat lama serta mudah untuk diperbaiki dan diganti. Selain itu Jlana dengan bahan dasar bata sangat tahap terhadap air dan dingin yang juga memberikan kenaman dan keindahan bagi lingkungan dimana jalan ini berada.
Dengan menggunakan tenaga listrik mesin ini dapat bekerja setidaknya mencapai jarak hingga 300m2 per hari, dimana jik adibandingkan dengan cara konvensional yang hanya dapat mencapai jarang higga 75m2. http://www.core.form-ula.com/wp-content/uploads/2010/11/Screen-shot-2010-11-15-at-3.36.30-AM-430x285.png


http://cdn.24.com/files/Cms/General/d/952/d33cae54e8aa402c80d6770792e24a67.jpg
http://inhabitat.com/wp-content/blogs.dir/1/files/2010/11/new-86.jpg





http://pre.cloudfront.goodinc.com/posts/full_1289852502pavestones,brickroad,greenroads,hardscapes,greeninfrastructure,.jpg

Selasa, 18 Januari 2011

MILITER INGGRIS RANCANG TANK TEMBUS PANDANG

Perang di masa depan bakal makin menantang. Tak hanya senjata yang makin mematikan, perkembangan teknologi militer membuat apa yang dulu dianggap tak mungkin, jadi nyata.

Tank lapis baja dan pesawat tembus pandang, bahkan mungkin tentara tak kasat mata, segera dikirim ke medan perang.

Perusahaan senjata Inggris, BAE System saat ini sedang mengembangkan kendaraan perang dengan menggunakan teknologi khusus yang disebut "e-camouflage" yang akan menyebarkan semacam 'tinta elektronik' untuk membuatnya tak terlihat.

Bagaimana cara kerjanya? Seperti dimuat situs Telegraph, Rabu 19 Januari 2011, sensor elektronik canggih yang dilekatkan pada lambung tank akan memproyeksikan gambar dari lingkungan sekitar di bagian luar kendaraan.

Kamuflase elektronik ini memungkinkan kendaraan perang menyatu dengan lingkungan sekitar, seperti cumi-cumi yang menggunakan tintanya sebagai kedok.

Tak seperti kamuflase konvensional, gambar pada lambung akan menyesuaikan dengan lingkungan yang berubah, menjamin bahwa kendaraan selalu dalam kondisi menyamar.

BAE System bekerja sama dengan perusahaan Swedia yang tidak disebutkan namanya yang mencipyakan  teknologi serupa ke layar e-ink di pembaca buku digital seperti Amazon Kindle dan Sony Reader.

BAE mengharapkan teknologi baru ini akan bisa digunakan digunakan di medan perang di selatan Afghanistan dan lokasi konflik di masa depan, setidaknya lima tahun mendatang.

Prototipe kendaraan ini akan dibuat dalam waktu empat tahun dan akan menjalani eksperimen operasional pada 2013.

Tank tembus pandang ini relatif ringan yakin memiliki berat 30 ton, berbahan bakar listrik. Meski demikian ia tak tak kalah tangguh dari tank lain yang saat ini berada di garis depan pertempuran.

Bentuknya yang lebih kecil juga untuk penghematan bahan bakar. Bandingkan dengan tank yang digunakan Inggris saat ini, Challenger 2, beratnya 62,5 ton, dan dijalankan dengan mesin diesel 1.200 hp V12.

Menciptakan kendaraan yang tak tergantung bahan bakar punya arti penting. Selain mahal, saat ini,  bahan bakar yang digunakan oleh pasukan NATO dibawa ke medan perang dengan cara konvoi melalui jalanan yang sering jadi sasaran militan.

Konsep kendaraan tembus pandang dikembangkan sebagai bagian dari program Future Protected Vehicle, yang diyakini akan mengubah cara berperang di masa depan.

Program ini terdiri dari tujuh kendaraan militer berbeda, berawak atau tanpa awak, yang dilengkapi senjata, baik mematikan maupun tak mematikan.

Kendaraan tak berawak atau robot medan perang ditujukan untuk melakukan misi berbahaya di daerah musuh, membersihkan ladang ranjau, menyelamatkan tentara yang terluka di tengah peperangan.

Para ilmuwan juga sedang mengembangkan integrasi biometrik dengan algoritma canggih yang berguna mendeteksi potensi ancaman dari pembom bunuh diri dengan menganalisa perilaku yang mencurigakan dalam kelompok atau perorangan.

Pemindai elektronik akan mencari perilaku yang mencurigakan, pakaian yang tidak pantas, atau individu pada daftar. Caranya, melalui identifikasi wajah atau iris mata.

Senin, 17 Januari 2011

New Seven Tool dan PPC


New Seven Tools : Part 1

Udah ga asing kan dengan istilah the 7 tools? The 7 tools merupakan alat bantu yang digunakan untuk memetakan permasalahan, mengorganisasikan data agar lebih mudah dipahami, serta menelusuri berbagai kemungkinan penyebab permasalahan. Nah, ternyata selain basic seven tools, ada juga the new 7 tools. Mari kita mengenal the new 7 tools lebih dekat!
New 7 tools atau dikenal juga dengan 7 management tools mulai diperkenalkan sekitar tahun 1970-an. Tujuan awalnya adalah untuk mengembangkan teknik-teknik pengendalian kualitas dengan menggunakan pendekatan desain. New 7 tools ini dikembangkan untuk dapat mengorganisasikan data-data verbal secara terstruktur. Berbeda dengan basic 7 tools yang digunakan untuk mengorganisasikan data numerik. Penggunaan new 7 tools ini tidak bertentangan dengan basic 7 tools, melainkan saling mendukung.
Sumber: Nayatani, Y., The Seven New QC Tools (Tokyo, Japan, 3A Corporation, 1984)
Untuk part 1 kali ini akan dibahas new 7 tools yang pertama yaitu “affinity diagram”.
Affinity diagram atau disebut juga metode KJ (sesuai dengan penemunya, Kawakita Jiro) digunakan untuk mengumpulkan data verbal yang berjumlah banyak/kompleks (ide, pendapat, masalah) dan mengelompokkannya ke dalam grup-grup sesuai dengan hubungan natural-nya. Tujuan dari pengelompokkan tersebut adalah untuk membantu identifikasi pola di dalam data. Pengelompokkan tersebut akan diberi peringkat dan permasalahan yang sama akan digabungkan untuk mempermudah proses pinpointing (menentukan dengan akurat) masalah yang terjadi sebenarnya.
Dasar dari affinity diagram ini adalah brainstorming. Umumnya digunakan media berupa post-it notes.
Affinity diagram pada umumnya digunakan jika permasalahan yang terjadi sangat kompleks, tidak menentu, dan sulit dimengerti sehingga membutuhkan keterlibatan semua pihak dalam organisasi (perusahaan), termasuk pekerja.
Berikut ini merupakan contoh dari affinity diagram:
Keuntungan dari affinity diagram di antaranya adalah:
  • Menstimulasi ide-ide baru
  • Memungkinkan masalah dapat ditentukan dengan akurat
  • Memastikan setiap orang meenyadari akan adanya permasalahan
  • Menggabungkan semua ide dari berbagai tingkatan anggota organisasi (perusahaan)
  • Meningkatkan kesadaran anggota organisasi (perusahaan) akan adanya masalah




  1. Pengertian LOT SIZING
Pada m MRP, dapat diketahui saat pemesanan material yang harus dilakukan. Namun dalam kenyataannya, saat melakukan pemesanan terdapat beberapa batasan yang perlu diperhatikan bekaitan dengan manajemen pemesanan.
Sebagai contoh, sebuah vendor menetapkan bahwa pemesanan hanya dapat dilakukan per pack yang berisi 10 material, dan perusahaan membutuhkan 15 unit material, maka perusahaan harus memesan material sebanyak 2 pack. Ukuran pack yang harus dipesan disebut lot (satuan pembulatan). Contoh lain, perusahaan akan memesan material sebanyak 18 unit, akan tetapi alat tranportasi hanya mampu mengangkut material sebanyak 10 unit. Maka perusahaan harus melakukan pemesanan sebanyak dua kali lot. Teknik pemesanan seperti ini bertujuan untuk meminimasi biaya pemesanan dan biaya simpan dari material. Dan teknik pemesanan ini dinamakan lot sizing.
Dalam perhitungan lot sizing, tersedia berbagai teknik yang terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu model lot sizing dinamis dan statis. Penggunaannya tergantung dari kondisi permintaan / pengorderan (planned order release). Bila permintaan bersifat konstan maka model lot sizing statis yang digunakan. Namun apabila permintaan bersifat lumpy, maka model lot sizing dinamis yang harus digunakan.
Untuk menguji apakah permintaan bersifat kontinyu ataukah lumpy, salah seorang ahli mengemukakan sebuah aturan dengan menggunakan pengukuran variasi sebagai dasar penentuan jenis permintaan dengan formulasi sebagai berikut : V=((n) /
Bila V <>lot sizing statis EOQ (Economic Order Quantity), FOQ (Fixed Order Quantity) dan FOI (Fixed Order Interval) dengan permintaan rata-rata (D) sebagai pendekatan terhadap permintaan, lebih tepat dipergunakan. Sedang bila V > 0.25 maka permintaan dianggap lumpy, dan model lot sizing dinamis lebih tepat dipergunakan.



Keakuratan dan Kontrol Peramalan
Jika beberapa model peramalan cocok untuk kondisi tertentu maka perlu ditentukan model mana yang lebih baik (tidak bias) atau hanya terdapat satu model yang cocok, maka perlu model lain sebagai pembanding untuk melihat keefektifan model tersebut. Proses ini disebut dengan kesalahan peramalan.
Ada dua aspek ukuran keakuratan peramalan yang memiliki nilai signifikansi yang potensial pada saat dilakukan teknik peramalan. Pertama performansi kesalahan historis peramalan, dan kedua kemampuan peramalan untuk menanggapi adanya perubahan. Dua nilai keakuratan yang umum untuk menghitung jumlah kesalahan historis adalah MAD (mean absolute deviation) dan MSD (mean square deviation).
Formula yang digunakan adalah :
MAD = Σ ( Actual – forecast ) / n
MSD = Σ ( Actual – forecast )2 / n
Pengontrolan peramalan dapat dilakukan dengan menggunakan tracking signal atau peta control.
Pendekatan tracking signal memusatkan pada rasio anatra komulatif kesalahan peramalan dengan nilai MAD :
TS = Σ ( Actual – forecast ) / MAD

Teknik – Teknik Peramalan
  1. Simple Average
Metode simple average merupakan metode yang sesuai digunakan jika data yang tersedia tidak mengandung unsur trend dan faktor musiman.
Secara sederhana metode ini menghitung rataan dari data yang tersedia sejumlah n, mengikuti persamaan berukut :
Fi+1 = ∑ At / N
Dimana, Fi+1 : peramalan untuk periode ke i + 1
At : nilai aktual tahun ke – 1
N : banyaknya data
  1. Moving Average
Peramalan dengan teknik moving average melakukan perhitungan terhadap nilai data yang paling baru sedangkan data yang lama akan dihapus. Nilai rata-rata dihitung berdasarkan jumlah data yang angka rata-rata bergeraknya ditentukan dari harga I sampai N data yang dimiliki. Peramalan dengan teknik moving average dapat dihitung menggunakan persamaan berikut :
MAn = ∑ At / n
Dimana, i : banyak data
n : angka periode rata-rata bergerak
At : nilai actual tahun ke – 1
  1. Weight Moving Average
Metode ini mirip dengan metode moving average, hanya saja diperlukan pembobotan untuk data paling baru dari deret berkala. Sebagai contoh data yang paling baru ditentukan bobotnya sebesar 0.4, dan terbaru berikutnya berbobot 0.3, kemudian berturut-turut 0.2 dan terakhir 0.1. dan perlu diingat bahwajumlah bobot yang diberikan harus sama dengan 1.00. dan bobot terberat diberikan pada data yang terbaru.
  1. Centered Moving Average
Perhitungan yang digunakan pada metode ini sama dengan metode moving average. Hanya saja hasil perhitungannya diletakkan pada pertengahan periode yang digunakan untuk menghitung nilai rata-ratanya.


  1. Eksponential Smoothing
Metode ini menggunakan prinsip yang sama dengan teknik moving average, hanya saja eksponensial smoothing memerlukan perhitungan yang lebih sedikit, tidak memerlukan data historis dalam jangka waktu yang lama melainkan hanya data terbaru yang dipakai untuk menghitung peramalannya.
Karakteristik smoothing dikendalikan dengan menggunakan faktor smoothing α, yang bernilai antara 0 sampai dengan 1. Fungsi faktor ini adalah untuk memberikan penekanan yang lebih terhadap data yang paling baru. Setiap peramalan yang baru berdasarkan pada hasil peramalan sebelumnya ditambah dengan suatu prosentase perbedaan antara peramalan dengan nilai actualnya pada saat tersebut. Dengan demikian :
Ft = Ft-1 + α ( At-1Ft-1 )
Dimana,
Ft : Peramalan periode ke-t
Ft-1 : Peramalan periode ke t-1
α : Konstanta smoothing
At-1 : Permintaan aktual atau penjualan untuk periode ke t-1
  1. Winter’s
Metode winter’s merupakan metode peramalan yang sering dipilih untuk menangani data permintaan yang mengandung baik variasi musiman maupun unsur trend. Metode ini mengolah tiga asumsi untuk modelnya : unsur konstan, unsur trend dan unsur musiman.
Ketiga komponen diatas secara kontinyu diperbarui menggunakan konstanta smoothing yang diterapkan pada data terbaru dan estimasi yang paling akhir.
Metode winter’s menggunakan model Trend Hold, yang dimulai dengan estimasi trend yang biasa :
Tt = β ( Ft – Ft-1 ) + ( 1 – β ) Tt-1
Dimana : Tt : estimasi nilai trend pada periode t
β : konstanta smoothing unsur trend
Ft : rata-rata eksponensial pada periode t
  1. Single Eksponential Smoothing
Peramalan single eksponensial smoothing dihitung berdasarkan hasil peramalan ditambah dengan peramalan periode sebelumnya. Jadi, kesalahan peramalan sebelumnya digunakan untuk mengoreksi peramalan berikutnya.
Persamaannya adalah :
Ft = αAt + ( 1-α ) F ( t-1 )
  1. Eksponential Smoothing With Linear Trend
Persamaannya adalah :
Ft = αAt + ( 1-α ) F ( t-1 ) + T ( t-1 )


Pendekatan Teknik Peramalan

1.Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif meliputi metode deret berkala (time series) dan metode kausal. Metode deret berkala merupakan data masa lalu untuk memprediksi data yang akan datang. Sedangkan metode kausal mengasumsikan faktor yang diramal memiliki hubungan sebab akibat terhadap beberapa variabel independen.
Pendekatan kuantitatif dapat diterapkan dengan syarat :
1. Tersedia informasi masa lalu
2. Informasi tersebut dapat dikuantifikasikan dalam bentuk data numerik.
Peramalan berdasarkan data deret berkala
Deret berkala adalah suatu urutan waktu observasi yang diambil pada interfal waktu tertentu. Analisis terhadap deret berkala dilakukan untuk mengidentifikasi perilaku dasar dari deret tersebut. Jenis pola data yang umum dapat dilihat pada gambar 2.1 di bawah ini :

1.Pola Data Horisontal
2.Pola Data Musiman

3.Pola Data Siklus
4.Pola Data Tren


2.Pendekatan Kualitatif
Pendekatan kualitatif digunakan pada saat tidak tesedia sedikitpun data historis. Peramalan ini paling sesuai digunakan dalam perencanaan penjualan produk baru. Metode yang digunakan adalah metode delphi.
Pengetahuan dasar teknik industri.....
Penentuan tingkat produksi dari barang atau jasa untuk periode yang akan datang merupakan salah satu keputusan penting yang harus dilakukan perusahaan. Besarnya tingkat produksi yang juga merupakan suatu penawaran dipengaruhi oleh seberapa besar tingkat permintaan pasar yang nantinya akan dipenuhi perusahaan. Oleh karena itu, agar keputusan yang nantinya akan diambil mempunyai nilai yang optimal diperlukan suatu metode yang tepat, sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan.
Salah satu metode yang diperlukan oleh perusahaan dalam proses pengambilan keputusan untuk menentukan besarnya jumlah produksi yakni metode peramalan ( Forecasting ). Peramalan (forecasting) adalah suatu perkiraan tingkat permintaan yang diharapkan untuk suatu produk atau beberapa produk dalam periode waktu tertentu di masa yang akan datang. Untuk membuat suatu peramalan banyak mempunyai arti, maka peramalan tersebut perlu direncanakan dan dijadwalkan sehingga akan diperlukan suatu periode waktu paling sedikit dalam periode waktu yang dibutuhkan untuk membuat suatu kebijaksanaan dan menetapkan beberapa hal yang mempengaruhi kebijakan tersebut.
Dengan menggunakan metode ini diharapkan perusahaan dapat menentukan seberapa besar tingkat produksi pada periode yang akan datang. Karena dengan cara ini perusahaan dapat menekan biaya produksi maupun biaya penyimpanan yang diakibatkan terjadinya kelebihan produksi ( Under Production ) serta perusahaan tidak akan kehilangan pelanggan yang dikarenakan perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan yang ada.
Ada 5 metode yang digunakan dalam menggunakan keputusan peramalan yaitu :
  • Moving Average
  • Simple Moving Average
  • Weighted Moving Average
  • Exponential Smoothing
  • Exponential Smoothing with trend
Moving average, metode ini hanya melakukan perhitungan terhadap nilai data yang baru, dimana nilai rata – ratanya dihitung berdasarkan jumlah data yang rata – rata angka bergeraknya ditentukan dari harga I sampai N dari data yang dimiliki, metode kedua adalah weighted moving average, metode ini memerlukan pembobotan untuk data yang paling baru dari deret berkala. Sebagai contoh data yang paling baru ditentukan bobotnya sebesar 0,4 dan terbaru berikutnya 0,3 kemudian berturut – turut 0,2 dan terakhir 0,1. Perlu diingat bahwa jumlah bobot harus sama dengan 1,00. dan bobot yang terberat diberikan pada data yang terbaru. Selain itu dari kedua metode diatas kita bisa menggunakan metode eksponential smoothing. Metode ini hanya menggunakan perhitungan yang lebih sedikit, tidak memerlukan data historis dalam jangka waktu yang lama melainkan hanya data yan terbaru yang dipakai untuk perhitungan peramalannya. Karakteristik smoothing dikendalikan dengan menggunakan faktor smoothing yang bernilai 0 sampai dengan 1. Fungsi faktor ini adalah untuk memberikan penekanan yang lebih terhadap data yang paling baru. Setiap hasil peramalan yang baru berdasarkan pada hasil peramalan sebelumnya ditambah dengan suatu prosentase perbedaan antara peramalan dengan nilai aktualnya pada saat tersebut.

Minggu, 16 Januari 2011

persahabatan tiga binatang buas

Di habitatnya aslinya, singa, harimau dan beruang hitam Amerika tak mungkin bersahabat. Sesama predator, mereka justru bersaing memperebutkan mangsa.

Namun hal berbeda terjadi pada Leo (singa), Shere Kan (harimau), dan Baloo (beruang hitam Amerika). Tiga binatang buas itu bersahabat.

Ketiganya dibesarkan bersama sejak masih bayi di pusat rehabilitasi binatang "Noah's Ark" atau "Bahtera Nuh" di Locust Grove, Georgia pada tahun 2001.

Sekarang di usia mereka yang sembilan tahun, ketiganya masih seperti saudara.

"Baloo yang beratnya 1.000 pon, Shere Khan dan Leo yang beratnya 350 pon bermain seperti kakak-beradik yang sedang main bersama," kata asisten direktur Niah's Ark, Diane Smith.

"Mereka tak menyadari, di lingkungan berbeda, mereka tak mungkin jadi teman."

Kata Smith, Baloo dan Shere Khan bahkan sangat dekat. "Sangat luar biasa melihat Beruang Amerika raksasa merangkul Harimau Bengali, dan melihat harimau itu bersandar seperti kucing,' kata dia.

Sementara Leo si singa tidur sepanjang hari. "Saat Leo bangun, ketiganya akan bermain-main tanpa henti sebelum akhirnya duduk tenang menikmati makanan masing-masing."

Tiga serangkai binatang buas itu punya laman Facebook sendiri: Noah's Ark Club House.

Wanita Spanyol Klaim Pemilik MATAHARI

Eksistensi Matahari sebagai pusat tata surya telah berlangsung jutaan tahun. Meski ada yang memujanya, tak ada yang pernah berpikir untuk mengeruk keuntungan dari Sang Surya, sampai hari ini.

Seorang perempuan dari Galicia, Spanyol -- daerah yang disinari Matahari di perbatasan Spanyol dan Portugal -- mengklaim sebagai pemilik Matahari. Ia bahkan mendaftarkan kepemilikannya.

Perempuan nekat itu bernama Angeles Duran (49). Ia berkoar bahwa Matahari adalah miliknya saat ini. Ia bahkan mendaftarkan kepemilikan atas Matahari di kantor notaris.

Kepada situs berita Spanyol, El Mundo, Duran mengaku mulai menempuh langkah mengklaim Matahari September lalu. Ia terinspirasi sebuah berita yang mengabarkan seorang pria Amerika Serikat yang mendaftarkan dirinya sebagai pemilik Bulan dan sebagian besar planet di tata surya kita, Bima Sakti.

Ada sebuah kesepakatan internasional yang menyatakan bahwa tidak ada negara dapat mengajukan klaim kepemilikan terhadap sebuah planet atau bintang. Tapi, Duran berdalih, tak ada larangan bagi individu mengajukan klaim.

"Tak ada larangan untuk itu. Klaimku didukung hukum. Aku tidak  bodoh, aku tahu hukum."

"Aku, juga orang lain bisa mengajukan klaim. Dalam hal ini, kebetulan aku melakukannya lebih dulu," tambah dia.

Dokumen yang dikeluarkan oleh notaris menyatakan, Duran adalah 'pemilik'  Matahari, bintang tipe spektral G2 yang berlokasi di pusat tata surya -- yang berjarak  149.600.000 kilometer dari Bumi.

Dengan bersenjatakan akta notaris, Duran yang tinggal di Salvaterra do Mino mengatakan ia akan meminta bayaran pada siapapun yang menggunakan Matahari. Uang yang ia dapatkan akan diberikan separuhnya pada pemerintah Spanyol -- 20 persennya untuk dana pensiun.

Selain itu, ia juga berniat memberikan 10 persen lainnya untuk penelitian, 10 persen untuk mengurangi bencana kelaparan dunia, dan sisanya, juga 10 persen untuk dirinya sendiri.

Klaim Duran menimbulkan reaksi dari berbagai belahan dunia. Seperti dimuat situs Daily Mail, seorang pembaca dari Thailand menganggap ini sebagai sebuah lelucon. "Apakah perempuan bodoh tahu bahwa matahari adalah bintang terdekat bumi. Dasar orang aneh!"

Atau seorang pembaca lain dari New York. "Bagus kalau begitu, tanteku yang menderita kanker kulit akan menuntutnya."