Kamis, 20 Januari 2011

DATA WAKTU GERAKAN


Data Waktu Gerakan



1. Tujuan Instruksional Khusus

Diharapkan mahasiswa dapat memahami untuk Konsep Data Waktu Gerakan
Pengukuran waktu yang terkait dengan Faktor Kerja, Pengukuran Waktu Metoda dan Pengukuran Gerakan Dasar serta kegunaan Data Waktu Gerakan

2. Daftar Materi Pembahasan

2.1. Konsep Data Waktu Gerakan
2.2. Pengukuran Faktor Kerja
2.3. Pengukuran Waktu Metoda
2.4. Kegunaan Data Waktu Gerakan

3. Pembahasan

2.1. Konsep Data Waktu Gerakan


Dengan Pengukuran Waktu Jam Henti, Sampling Kerja (Work Sampling) atau cara-cara lain untuk menentukan waktu baku, penyelidikannya harus dilakukan secara menyeluruh terus-menerus. Dengan Jam Henti misalnya, berpuluh-puluh bahkan mungkin lebih pengamatan harus dilakukan terhadap pekerjaan yang diselidiki. Begitu pula dengan sampling kerja, pengamatan acak (random) sesaat-sesaat harus dilakukan beratus sampai beribu kali untuk mendapatkan hasil yang teliti.
Sehingga untuk menentukan waktu baku secara demikian membutuhkan waktu yang lama. Satu hal lain yang juga penting adalah bahwa pengamatan hanya dapat dilakukan setelah suatu pekerjaan berjalan, sehingga penentuan waktu bakunyapun baru diperoleh setelah kegiatan berlangsung beberapa lama. Hal ini jelas kurang membantu pimpinan perusahaan atau pabrik dalam merencana kegiatan produksi sebelumnya.
Suatu cara lain yang cukup teliti adalah dengan menggunakan kamera film untuk pengamatan. Sudah dapat diduga biayanya akan sangat tinggi bila perekaman dilakukan untuk setiap pekerjaan dipabrik.
Bersama dengan dihadapinya kenyataan-kenyataan ini, para ahli melihat bahwa sebenarnya terdapat bagian-bagian dari suatu pekerjaan yang sama dengan bagian-bagian dipekerjaan lain. Bahkan dalam sebuah pabrik, seringkali kesamaan bagian-bagian pekerjaan ini terdapat. Hal ini mula-mula terlihat pada pekerjaan-pekerjaan pemotongan logam. Misalnya hampir selalu terdapat pekerjaan mengangkat benda kerja dari tempatnya dan memasangnya pada kedudukan baru dimesin. Ternyata kondisi benda kerja yang sama (seperti berat dan bentuk) waktu penyelesaiannya dapat dikatakan untuk setiap macam pekerjaan pemotongan.
Keadaan ini membawa mereka pada suatu penelitian lebih jauh tentang penentuan waktu baku. Dikembangkanlah waktu baku untuk bagian-bagian pekerjaan dari suatu pekerjaan yang kiranya terdapat pula pada banyak pekerjaan lain. Sehingga untuk suatu pekerjaan, bila bagian-bagian pekerjaan yang harus dijalankan telah diketahui, maka waktu baku sudah dapat ditentukan, yaitu dengan mensintesa waktu-waktu baku dari bagian-bagiannya itu yang telah tersedia pada tabel-tabel.
Walaupun manfaat dari Data Waktu Baku ini dengan cepat dirasakan, namun masih dijumpai adanya kekurangan. Hal ini sehubungan dengan kemungkinan lingkupan pekerjaan yang dapat menggunakan tabel data waktu baku yang telah dibuat. Data Baku untuk pekerjaan-pekerjaan pemotongan logam, misalnya umumnya tidak dapat dipakai untuk pekerjaan-pekerjaan dipabrik kimia. Lebih jelas lagi terlihat bahwa data baku pekerjaan-pekerjaan pabrik tidak dapat diterapkan untuk pekerjaan-pekerjaan kantor. Jadi data waktu yang dibuat untuk suatu kelompok pekerjaan hanya berlaku untuk kelompok itu sendiri. Maka para ahlipun berusaha untuk mendapatkan data waktu baku pekerjaan yang dapat berlaku lebih umum. Hal ini kemudian dilakukan dengan memperhatikan elemen-elemen gerakan sebagai perincian dari suatu pekerjaan. Jadi bukan lagi bagian pekerjaan memindahkan benda kerja ke mesin yang dilihat, tetapi elemen-elemen gerakan apa yang menjalankannya.
Yang dimaksud dengan elemen-elemen gerakan disini adalah serupa dengan yang dimaksud oleh Gilbreth dan istrinya mengenai therblig-therblig, memang, dari therblig-therblig inilah timbul gagasan mengurai suatu pekerjaan atas elemen-elemennya walaupun elemen-elemen gerakan disini tidak selalu sama dengan yang dikemukakan Gillbreth. Cara ini dikenal sebagai penentuan waktu baku dengan Data Waktu Gerakan.
Disamping dengan penyelidikan macromotion, data-data baku setiap elemen gerakan diperoleh juga dari pengamatan-pengamatan dengan jam henti seperti yang dikembangkan oleh Taylor. Karenanya Data Waktu Gerakan sebenarnya merupakan perkembangan dari perpaduan antara penemuan-penemuan Taylor dan Gilbreth.
Berbagai cara pembagian suatu pekerjaan atas elemen-elemen gerakan telah melahirkan beberapa metoda penentuan waktu baku secara sintesis. Terdapat diantaranya
  • Analisa Waktu Gerakan (Motion Time Analysis),
  • Waktu Gerakan Baku (Motion Time Standards),
  • Waktu Gerakan Dimensi (Dimension Motion Time),
  • Faktor Kerja (Work Factors),
  • Pengukuran Waktu Metoda (Motion Time Measurement), dan
  • Pengukuran Waktu Gerakan Dasar (Basic Motion Time).
Yang akan dibahas disini adalah cara-cara yang paling banyak dipakai yaitu dua cara yang disebut yakni : Faktor Kerja (Work Factors), dan Pengukuran Waktu Metoda (Motion Time Measurement),
Dengan demikian, untuk pekerjaan apapun di pabrik atau tempat kerja lain, kita dapat menentukan waktu bakunya dengan terlebih dahulu mengurai pekerjaan tersebut atas elemen-elemen gerakannya, dan mensintesakan waktu-waktu elemen tersebut.

2.2. Pengukuran Faktor Kerja
Pada faktor kerja, suatu pekerjaan dibagi atas elemen-elemen gerak menjangkau (Reach), Membawa (Move), Pegang (Grasp), Mengarahkan sementara (Preposition), Merakit (Assemble), Lepas Rakit (Diaassamble), memakai (Use), Melepas (Release), dan Proses Mental (Mental Proses), sesuai dengan pekerjaan yang bersangkutan.
Dalam menentukan waktu penyelesaian, yang diperhatikan adalah bagian badan yang menggerakannya. Umumnya bagian badan yang bergerak adalah jari atau telapak tangan, putaran lengan, lengan, badan atas telapak kaki, dan kaki. Selain itu diperhatikan pula faktor-faktor lain yang mempengaruhi lamanya waktu gerakan yaitu jarak, berat atau hambatan, keadaan perhentian, pengarahan, kehati-hatian gerakan dan perubahan arah gerakan, yang semuanya ini disebut sebagai faktor-faktor kerja.




A. Variabel dan Faktor Kerja


Ada empat variabel yang diperhitungkan disini, yaitu anggota badan yang digerakkan, jarak yang ditempuhnya, berat atau tahanan yang menghambat dan kontrol manual ( manual control ) yang diperlukan.

a. Anggota Badan

Dalam faktor kerja diperhatikan enam anggota badan berikut :

- Jari atau Telapak Tangan (F atau H)
Walaupun jari dan telapak tangan merupakan bagian-bagian badan yang tidak sama, penyelidikan faktor kerja menunjukkan bahwa perbedaan waktu diantaranya sangat kecil dan dapat diabaikan sehingga dapat dianggap sama.
Yang dimasud dengan gerakan-gerakan jari dan telapak tangan adalah gerakan bagian-bagian badan ini baik maupun telapak tangan yang bersumbu pada pergelangan tangan.
- Putaran Lengan (FS)
Yang dimaksud disini adalah bila lengan bagian bawah berputar pada sumbunya sementara siku tertekuk. Selain itu bila seluruh tangan berputar pada sumbunya dengan berpangkal pada bahu dan siku tidak tertekuk, termasuk dalam gerakan ini. Begitu pula kombinasi antara keduannya.
- Lengan (A)
Gerakan lengan terjadi bila lengan bawah begerak dengan sumbu siku, seluruh lengan bergerak dengan sumbu bahu atau kombinasi keduanya.
- Badan Atas (T)
Gerakan badan atas dapat berupa gerakan kedepan, kebelakang, kesamping ataupun berputar.
- Telapak Kaki (FT)
Bila telapak kaki bergerak mengerjakan sesuatu, seperti ketika menginjak pedal gas kendaraan, maka gerakannya disebut gerakan telapak kaki.
- Kaki (L)
Yang dimaksud dengan gerakan kaki adalah gerakan seluruh bagian kaki.

b. Jarak (D)

Yang dimasud dengan jarak adalah jarak lurus antara titik dimulainya gerakan sampai titik berhentinya.

c. Berat atau Tahanan (W)

Dua gaya yang harus diperhatikan adalah tahanan yang harus diatasi dan berat benda yang dipindahkan, Tahanan terjadi, misalnya pada pekerjaan mendorong sebuah kotak pada sebuah meja, atau menekan sebuah pegas. Penyelidikan faktor kerja menunjukkan bahwa berat atau tahanan, untuk sekelompok berat tertentu tidak mempunyai perbedaan yang berarti dari lainnya sehingga perbedaan ini dapat diabaikan. Karenanya pengaruh faktor ini pada waktu gerakan dibagi dalam beberapa kelompok berat.

d. Kontrol Manual

Kontrol manual suatu gerakan mempengaruhi lamanya gerakan. Semakin besar kontrol diperlukan, semakin lama waktu yang dibutuhkannya. Besar kecilnya kontrol ditentukan oleh berapa banyak diantara empat faktor dibawah ini yang tersangkut dalam suatu gerakan:
1. Keadaan Perhentian Yang Pasti (Definite Stop)
2. Pengarahan (Steering)
3. Kehati-hatian (Precaution)
4. Perubahan Arah Gerak (Change Direction).

Keempat hal ini, beserta berat atau tahanan, dan jarak disebut sebagai faktor-faktor kerja. Berikut ini adalah keterangan dari semua faktor-faktor kerja, kecuali berat dan tahanan yang sudah diterangkan diatas.

1. Perhentian Yang Pasti (D)
Bila letak perhentian suatu gerakan merupakan tempat yang pasti maka perhentian ini disebut Perhentian Pasti. Umumnya gerakan Jangkau yang mendahului gerakan pegang atau angkut yang mendahului gerakan Pegang atau Angkat yang mendahului gerakan Rakit harus berhenti pada suatu tempat yang pasti.
2. Pengarahan (S)
Bila suatu gerakan memerlukan pengarahan, faktor kerja yang tersangkut adalah pengarahan. Seringkali faktor ini terjadi bersama Perhentian Pasti dimana untuk suatu gerakan Rakit juga diperlukan faktor Pengarahan.
3. Kehati-hatian (P)
Gerakan yang pengerjaannya memerlukan kehati-hatian, misalnya untuk menghindari kecelakaan atau kontrol lain, mengandung faktor kehati-hatian didalamnya.
4. Perubahan Arah Gerak (U)
Perubahan arah gerakan adalah faktor yang tersangkut bila dalam suatu gerakan terjadi perubahan arah yang cukup tajam.

B. Waktu Gerak Menurut Cara Faktor Kerja Dan Cara Menggunakan Tabel
Waktu gerakan menurut Faktor Kerja dicantumkan dalam tabel-tabel Waktu Gerakan Faktor Kerja. Pada suatu gerakan dengan tiada satu faktor kerja pun yang tersangkut disebut gerakan dasar. Jika ada maka semakin banyak faktor kerja yang tersangkut, semakin lama waktu yang dibutuhkannya. Harga-harga yang dicantumkan dalam tabel-tabel tersebut belum memasukkan kelonggaran untuk kelelahan, kebutuhan-kebutuhan pribadi, dan kelambatan yang tak dapat dihindarkan.
Tabel Waktu Gerakan Faktor Kerja mencantumkan waktu-waktu gerak menurut anggota badan yang menggerakannya. pada bagian paling kiri setiap tabel terdapat kolom jarak, yaitu jarak yang ditempuh setiap gerakan. Kolom sebelahnya adalah waktu untuk gerakan tersebut bila gerakannya merupakan gerak dasar. Kolom--kolom berikutnya dibawah “Kepala-kepala” 1, 2, 3, dan 4 masing-masing mencantumkan waktu gerak yang mengandung 1, 2, 3, dan 4 faktor kerja.
Faktor-faktor kerja yang tersangkut tidak diperhatikan macamnya, melainkan banyaknya. Jadi bukan faktor kerja yang mana yang berpengaruh, tetapi berapa faktor kerja yang tersangkut di dalamnya.
Dibaris paling bawah untuk setiap kolom dicantumkan berat atau tahanan yang menghambat gerakan untuk pria dan wanita. Berat yang ditulis untuk suatu kolom merupakan batas tertinggi berat yang menunjukkan berapa faktor kerja yang tersangkut karena adanya faktor ini (batas bawahnya ditulis pada kolom sebelumnya.). Tabel-tabel lampiran menunjukkan hal ini.

Beberapa Contoh Notasi Untuk Gerakan
Notasi umum untuk setiap gerakan Pengukuran Waktu Faktor Kerja adalah :
a b c
dimana
a : adalah notasi untuk anggota badan yang bergerak
b : adalah jarak yang ditempuh
c : menyatakan banyaknya faktor kerja yang tersangkut dalam gerakan.
Waktu-waktu gerak yang dicantumkan pada Tabel Waktu Gerakan Faktor Kerja bersatuan TU atau Time Unit yang berarti Satuan Pengukuran Waktu. Besarnya 1 TU sama dengan 0,006 detik atau sama dengan 0,0001menit atau sama dengan 0,00000167 jam.

Berikut ini adalah beberapa buah contoh:
- Menjangkau sebuah benda yang terletak ditengah
meja, sejauh 10 inci A 10 D : 0.0061 menit
- Membawa benda seberat 5 lb.
sejauh 12 inci A 12 WD : 0,0085 menit

2.3. Pengukuran Waktu Metoda

Pengukuran waktu metoda membagi gerakan-gerakan kerja atas elemen-elemen gerakan Menjangkau, Mengangkut, Memutar, Memegang, Posisi, Melepas, Lepas Rakit, Gerakan Mata (Eye Movements) dan beberapa gerakan anggota badan lain.
Waktu untuk setiap elemen gerak ini ditentukan menurut beberapa kondisi yang disebut dengan “kelas-kelas”. Kelas-kelas ini dapat menyangkut keadaan-keadaan perhentian, keadaan obyek yang disentuh atau dibawa, sulit mudahnya menangani obyek atau kondisi-kondisi dijelaskan dibawah ini.




Gerakan-gerakan Dasar Pada Pengukuran Waktu Metoda :


- Menjangkau ( R )
Menjangkau adalah gerakan dasar yang digunakan bila maksud utama gerakan adalah untuk memindahkan tangan atau jari ke suatu tempat tujuan. Waktu yang dibutuhkan berubah-ubah tergantung pada keadaan tujuan, panjang gerakan dan jenis menjangkau.

Ada lima kelas menjangkau yaitu :
Menjangkau Kelas A : Adalah gerakan menjangkau kearah suatu tempat yang pasti, atau kesuatu obyek ditangan lain.
Menjangkau Kelas B : Adalah gerakan menjangkau kearah suatu sasaran yang tempatnya berada pada jarak “kira-kira” tapi tertentu dan diketahui.
Menjangkau Kelas C : Adalah gerakan menjangkau kearah suatu obyek yang tercampur aduk dengan banyak obyek lain.
Menjangkau Kelas D : Adalah gerakan menjangkau kearah suatu obyek yang sangat kecil sehingga diperlukan suatu pegangan (grasping) yang teliti.
Menjangkau Kelas E : Adalah gerakan menjangkau kearah suatu sasaran yang tempatnya tidak pasti (indefinite location).

- Mengangkut (M)
Mengangkut adalah gerakan dasar yang dikerjakan bila maksud utamanya adalah untuk membawa suatu obyek kesuatu sasaran.
Ada tiga kelas mengangkut, yaitu :
Mengangkut Kelas A : Adalah bila gerakan mengangkut merupakan pemindahan obyek dari suatu tangan ketangan lain, atau berhenti karena suatu penahan.
Mengangkut Kelas B : adalah bila gerakan mengangkut merupakan pemindahan obyek kesuatu sasaran yang terletak tidak pasti.
Mengangkut Kelas C : adalah bila gerakan mengangkut merupakan pemindahan obyek kesuatu sasaran yang letaknya pasti.

Waktu Yang dibutuhkan oleh gerak angkut dipengaruhi oleh keadaan sasaran, jarak yang ditempuh, jenis angkut, dan berat obyek yang dipindahkan. Pengaruh berat pada waktu gerak (terjadi bil berat lebih besar dari 21/2 lbs) ditambahkan pada waktu yang diperoleh dari tabel.

- Memutar (T)
Memutar adalah gerakan yang dilakukan untuk memutarkan tangan baik dalam keadaan kosong maupun berbeban. Waktunya tergantung pada besarnya derajat pemutaran dan beratnya.
- Memegang (G)
Memegang adalah elemen dasar yang digerakkan dengan maksud utama untuk mengusai sebuah atau beberapa obyek baik dengan jari maupun dengan tangan untuk memungkinkan melakukan dasar berikutnya. Diantara hal-hal yang mempengaruhi lamanya gerak ini adalah mudah sulitnya dipegang, bercampur tidaknya obyek dengan obyek lainnya, bentuk obyek dan lain-lain.
- Melepas (RL)
Melepas adalah gerakan dasar melepas penguasaan atas suatu obyek dengan jari atau tangan. Biasanya Lepas tidak membutuhkan waktu untuk melakukannya, kecuali bila gerakannya terpisah dari gerak lainnya.
- Lepas Rakit (D)
Lepas Rakit adalah gerakan dasar untuk memisahkan suatu obyek dari obyek lainnya, dua hal yang mempengaruhinya adalah mudah sulitnya dipisahkkan serta mudah sulitnya dipegang.
- Gerakan Mata (E)
Umumnya Gerakan Mata tidak mempengaruhi waktu gerakan, kecuali bila gerakan diarahkan oleh mata.

Gerakan Gerakan Badan Lainnya :
Yang dimaksud pada bagian-bagian badan lainnya adalah kaki, telapak kaki, serta bagian-bagian lain seperti lutut, pinggang dan lain-lain.

Notasi Untuk Gerakan.
Notasi umum setiap gerak Pengukuran Waktu Metoda adalah a b c
dimana :
a : adalah elemen gerak yang bekerja
b : jarak yang ditempuh
c : kelas dari gerak yang bersangkutan.
Waktu-waktu gerak yang dicantumkan pada tabel-tabel Pengukuran Waktu Metoda bersatuan TMU atau Time Measurement Unit yang berarti Satuan Pengukuran Waktu. Besarnya 1 TMU sama dengan 0,00001 jam atau sama dengan 0,0006 menit.
Berikut ini adalah beberapa buah contoh :
- Menjangkau sebuah benda yang terletak ditempatkan yang pasti
pada jarak 5 inci R 5 A : 6,5 TMU
- Memegang sebuah benda yang
sangat kecil G 1 B : 3,5 TMU


2.4. Kegunaan Data Waktu Gerakan
Sesuai dengan latar belakang perkembangannya, dibandingkan dengan cara- cara lain, data waktu gerakan mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya:
1. Karena setiap elemen gerakan diketahui waktunya (dalam tabel-tabel), maka waktu penyelesaian suatu operasi dapat ditentukan sebelum operasi tersebut dijalankan.
2. Waktu baku untuk setiap operasi dapat ditentukan dalam waktu yang singkat karena hanya menyintesa waktu-waktu dari elemen-elemen gerakannya.
3. Karenanya pula biaya untuk menentukan waktu baku dengan cara ini sangat murah.
Ketiga kelebihan ini dijumpai juga pada cara data waktu baku.
Kelebihan-kelebihan lain dari data waktu gerakan adalah :
4. Untuk mengembangkan metoda yang ada. Disini dievaluasi waktu dari metoda lama dan dikembangkan metoda baru.
5. Untuk membantu perancangan produk (produk design). Bila ternyata kondisi fisik suatu produk (seperti berat, bentuk dan lain-lain) memberi pengaruh buruk terhadap waktu kerja maka dapat diusahakan perbaikannya.
Terlihatlah bahwa waktu yang lama untuk menentukan waktu baku seperti yang terdapat pada pengukuran waktu jam henti dan sampling kerja, biaya yang tinggi seperti pada penyelidikan micromotion, penentuan yang baru dapat dilakukan setelah pekerjaan berjalan sekian lama yang terjadi pada ketiga cara diatas, ataupun pemakaian yang agak terbatas pada sekelompok pekerjaan tertentu seperti yang dijumpai dengan data waktu baku, semuanya tidak dijumpai pada penentuan waktu baku dengan data waktu gerakan.

Buku Acuan :

1. Iftikar Z. Sutalaksana , “ Teknik Tata Cara Kerja “ , ITB , Bandung
2. Barnes R. M, “ Motion and Time Study - Design and Measurement of Work “ , John Wiley & Sons .Inc, New York.
3. Kazarian E. A. “ Work Analisis and Design for Hotel, Restaurants and Institutions “ , Avi Publishing Company, Inc. Westport , Connecticut , Michigan.
4. Eko Nurmianto ,” Ergonomi , Konsep Dasar dan Aplikasinya “, ITSN , Surabaya.
5. Wignjosoebroto Sritomo, “ Ergonomi “ Studi Gerak dan Waktu “ ITSN , Surabaya.
6. Tarwaka, Solichul, Lilik S ,” Ergonomi ” untuk keselamatan, kesehatan kerja dan produktivitas



Tidak ada komentar:

Posting Komentar